“Ibu, Dila berangkat dulu ke bimbel HMI ya?” Ucap
Ardila seorang siswa kelas enam SD Brawijaya Smart School yang tinggal di
kelurahan Merjosari itu.
“Iya, sama siapa nak?” Sahut Ibunya
“Ini sama Aisyah, Illa dan Naila, Assalamu’alaikum”
Jawab Ardila sambil mencium tangan ibunya
“Wa’alaikumsalam” balas Ibunya dengan senyuman.
Petang itu (8/8) sekawanan anak
berdatangan di sekretariat HMI Komisariat syariah-ekonomi UIN Malang yang
bertempat di RT 05 kelurahan Merjosari di kota Malang. Mereka berjalan bersama
sembari bercanda kecil. Dengan penuh semangat untuk pertama kali mereka
mengikuti bimbingan belajar.
Beberapa bulan setelah menempati rumah yang dikontrakkan
itu, pengurus HMI Komisariat yang biasa disebut “Syaeko” (Syariah-Ekonomi) itu
berinisiatif untuk mengadakan bimbingan belajar bagi anak-anak di sekitar
sekretariat. Dengan tanpa menarik biaya sepeser pun, pada hari senin itu akhirnya
kegiatan itu dimulai.
HMI sebagai organisasi yang berkeinginan untuk turut serta
membangun masyarakat adil makmur yang diridloi Allah, salah satu pilarnya
adalah pengabdian. Upaya penyelenggaraan Bimbel tersebut sesuai dengan sabda Nabi SAW bahwa keimanan
salah satunya bisa diwujudkan dengan memuliakan tetangga. Dan pengurus merasa
untuk memulai pengabdian dari hal kecil dan paling dekat. Karena, hakekatnya
perubahan besar dimulai dari perubahan yang kecil namun konsisten.
Kegiatan tersebut sebelumnya juga sudah mendapatkan dukungan
dari beberapa tokoh masyarakat sekitar. Karena semua merasakan begitu
pentingnya pendidikan. Konsep diusung oleh pengurus HMI Komisariat Sayaeko UIN
Malang ini diawali dengan membantu mengerjakan PR masins-masing anak, namun
untuk selanjutnya bisa diselipkan tentang nilai-nilai keislaman, nasionalisme dan
berbagai asupan positif lain.
Dengan kegiatan tersebut, bertambahnya kader HMI dapat diimbangi
dengan wahana mengabdi yang juga bertambah, akhirnya langkah HMI tidak terbatas
pada ranah diskusi namun sudah memulai menawarkan solusi dari hal sekecil
apapun. Semangat kreatif dan inovatif untuk berperan bagi masyarakat inilah
yang seharusnya ditumbuh suburkan di HMI untuk menjawab segala tantangan yang
ada.
Sekarang saatnya membuktikan apakah Kader HMI hanya mampu
bertengger dengan argumentasi-argumentasinya ataukah sudah benar-benar mampu
berperan memberi solusi untuk masarakat meskipun hanya dalam lingkup RT-nya.
Fuad Ibrahim
(Sekretaris Umum HMI
Komisariat Syariah-Ekonomi UIN Malang 2015-2016)