HMI Sebagai Organisasi perkaderan
senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Semangat Keislaman dan kebangsaan yang
di Emban HMI sejak kemunculannya, harus tetap dijaga sampai kapanpun. NDP yang
dirumuskan di Malang hampir setengah abad lalu tentunya masih menuai banyak
pertanyaan terkait wujud realita yang ada. Cak Nur menyatakan bahwa Nilai akan
tetap namun yang berbeda adalah tekanan implikasinya. Mengingat NDP sebagai
salah satu dokumen organisasi yang ‘sakral’ maka tergeraklah Bidang PPPA (Penelitian,
Pengembangan dan Pembinaan Anggota) HMI Komisariat Syariah-Ekonomi UIN
Malang untuk menyelenggarakan Sekolah NDP
setiap dwi mingguan.
Selasa Malam (24/05) sejumlah
kader HMI berkumpul di Masjid Ulul Albab lantai tiga untuk megikuti Sekolah NDP
. Pembahasan kali itu adalah tentang Ketuhanan Yang maha Esa dan Perikemanusiaan
atau merupakan NDP yang ke empat. Sebagai fasilitator, Kakanda Fitra Dari Badan
Pengelola Latihan HMI Cabang Malang, membahas tentang konsep yang terkandung
dalam NDP empat ini.
Sejatinya Ketauhidan adalah
pangkal dari segala tindakan. Termasuk dalam rangka tugas kemanusiaan yang
melekat pada manusia sebagai Khalifah-Nya di muka bumi. Sehingga inilah yang
membedakan dengan konsep kemanusiaan yang antroposentris (empati kepada sesama)
ansich dengan konsep kemanusiaan yang ada dalam islam. Segala upaya
dalam mewujudkan kemakmuran di bumi adalah untuk menjadikan manusia Insan yang
seutuhnya (insan kamil) yang bukan hanya sekedar being (tercipta) namun
lebih dari itu adalah becoming (mencipta).
Namun beberapa masalah muncul
pada tataran implementasi. Berapa banyak kelompok yang menghalalkan dara
saudaranya atas nama Agama. Tentu saja ini ada missconception dalam
memaknai kalam Tuhan. Hal ini menjadi sebuah catatan penting, sehingga
diharapkan Kader HMI mampu menangkap problematika sosial dan berperan dalam
upaya perbaikan menuju terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridloi Allah
SWT. (fu)